Bagaimana Skenario Pelaksanaan Pilkada di Tengah Pandemi COVID-19?


Bagaimana skenario pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19?

Pilkada merupakan salah satu momen penting dalam demokrasi di Indonesia. Namun, pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19 tentu menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Bagaimana seharusnya skenario pelaksanaannya?

Menurut pakar epidemiologi, dr. Pandu Riono, pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19 memang harus diatur dengan sangat ketat. “Kami menyarankan agar seluruh tahapan Pilkada dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari kampanye hingga pemungutan suara,” ujarnya.

Salah satu skenario yang bisa dilakukan adalah dengan mendukung kampanye secara daring. Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman. “Kami mendorong semua paslon untuk mengadakan kampanye secara daring guna menghindari kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan penularan COVID-19,” ungkapnya.

Namun, tantangan terbesar tetap ada pada saat pemungutan suara. Bagaimana cara menyelenggarakan pemungutan suara dengan aman di tengah pandemi? Menurut dr. Pandu, KPU harus memastikan bahwa setiap TPS dilengkapi dengan sarana cuci tangan, hand sanitizer, dan menjaga jarak fisik antar pemilih.

Selain itu, pakar hukum tata negara, Margarito Kamis, menekankan pentingnya peran aparat keamanan dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi. “Aparat keamanan harus memastikan bahwa protokol kesehatan diikuti dengan ketat, untuk mencegah terjadinya kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan klaster baru COVID-19,” katanya.

Dengan demikian, skenario pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi COVID-19 memang memerlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara KPU, aparat keamanan, para paslon, dan masyarakat. Kita semua harus berupaya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bersama selama proses Pilkada berlangsung. Semoga pelaksanaan Pilkada kali ini tetap berjalan lancar dan aman di tengah pandemi yang belum berakhir.