Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia. Tidak hanya karena pemilihan presiden dan anggota legislatif, tetapi juga karena peran media dalam membentuk opini publik menjadi semakin penting. Seiring dengan perkembangan teknologi, media massa memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk pandangan dan sikap masyarakat terhadap calon pemimpin atau partai politik.
Menurut pakar komunikasi politik, Dr. Eko Prasojo, “Media massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik karena memiliki akses yang luas dan cepat dalam menyampaikan informasi.” Oleh karena itu, penting bagi media untuk memilih dan menyajikan informasi secara objektif dan akurat agar masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam pemilu 2024.
Namun, peran media dalam membentuk opini publik juga dapat menjadi bumerang jika tidak dilakukan dengan bijaksana. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia, sebagian besar responden mengaku bahwa media massa cenderung memberikan pemberitaan yang tendensius dan tidak netral terhadap salah satu kandidat atau partai politik. Hal ini dapat mempengaruhi opini publik secara negatif dan merugikan proses demokrasi.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara media, pemilih, dan institusi terkait untuk mengawasi dan mengontrol konten yang disajikan oleh media massa. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, “Kami mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan konten yang dianggap tidak objektif atau mengandung hoaks kepada KPU.” Dengan demikian, diharapkan pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan adil.
Dalam era digital seperti sekarang, peran media sosial juga tidak bisa dianggap remeh. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI), Ahmad Khoirul Umam, “Media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam membentuk opini publik, namun juga dapat menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau provokatif.” Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi.
Dengan demikian, kita sebagai masyarakat pemilih di pemilu 2024 harus lebih cerdas dalam menyikapi berbagai informasi yang disajikan oleh media massa. Mari bersama-sama menjaga demokrasi dan menjadikan pemilu 2024 sebagai ajang untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi Indonesia. Semoga dengan peran media yang objektif dan akurat, opini publik dapat terbentuk dengan baik dan masyarakat dapat memilih dengan bijaksana.